Empat Hal yang Terjadi Ketika Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Normalnya menstruasi berlangsung selama 3 sampai 7 hari.

Bagi para wanita mengalami menstruasi itu adalah hal yang wajar, namun dalam menjalani masa menstruasi bukanlah hal yang mudah, karena rasa sakit yang dialami dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. selain itu menstruasi juga mempengaruhi suasana hati. 

Berdasarkan penelitian, pada saat menstruasi selain mengeluarkan dara ternyata terjadi hal-hal lain yang harus di ketahui para wanita karena bisa membahayakan kesehatan tubuh. Berikut ini adalah empat hal yang terjadi ketika sedang menstruasi.

1. Mudah terinfeksi bakteri

Seperti yang di ungkapkan oleh Dr. Jennifer Wider, juru bicara Society of Women's Health Research, bahwa pH pada vagina dapat meningkat saat haid. Kenaikan kadar pH, ditambah dengan perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi, dapat menyebabkan timbulnya peningkatan infeksi bakteri pada beberapa perempuan.

2. Rasa sakit Meningkat karena Kadar estrogen yang rendah 

Sebuah penelitian dari Oxford menunjukkan bahwa nyeri yang dialami semasa menstruasi mungkin mempengaruhi bagaimana perempuan mengalami rasa nyeri di luar masa menstruasi. Tiap perempuan memiliki rasa nyeri dan siklus yang berbeda.

Penelitian tersebut menemukan bahwa perempuan yang mengalami menstruasi yang lebih menyakitkan memiliki peningkatan sensitivitas terhadap rasa sakit. Ini tentu saja berkaitan pula dengan kadar estrogen yang rendah dalam tubuh. Hal ini memungkinkan perempuan mengalami rasa sakit lebih bahkan ketika sedang tidak haid.

3. Rasa sakit saat menstruasi saling berhubungan

Kita mungkin berpikir rasa kram saat menstruasi terletak di perut. Tetapi nyatanya rasa sakit tersebut juga menyebabkan beberapa perempuan mengalami rasa sakit di punggung dan kaki. Dr. Elizabeth Lyster dari Holtorf Medical Group menjelaskan bahwa hal ini ada hubungannya dengan saraf pada daerah pinggul.

"Saraf ini seperti sarang, di mana ranting-ranting dan semuanya saling berkaitan. Jadi jika di bagian perut terasa sakit, Anda mungkin akan merasa sakit juga di sisi lain seperti punggung," ujar Lyster.

4. Siklus menstruasi mempengaruhi suara

Menurut penelitian oleh psikolog Nathan Pipitone dan Gordon Gallup, siklus menstruasi dapat memiliki efek yang signifikan pada perubahan suara. “Produksi suara vokal terkait erat dengan biologi kita. Sel dari laring (pita suara) dan vagina yang sangat mirip dan menunjukkan reseptor hormon serupa," ungkap Pipitone.