Jika membicara kekayaan dan keindahan alam Indonesia rasanya tidak pernah habis untuk dieksplor. jika di tulis dalam sebuah buku sepertinya akan menghabiskan banyak kertas karena setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki cerita dan keindahan tersendiri. Laut dan daratan indonesia telah membentuk suatu keindahan yang tak jarang negara lain punya. Yang perlu dicatat, kekayaan Indonesia bukan hanya soal keindahan alam, soal kearifan lokal Indonesia juga rajanya.
Salah satu kearifan lokal Indonesia yang tak dimiliki negara lain adalah Indonesia punya desa-desa yang sangat kental akan budaya dan sangat menggoda untuk di kunjungi. Tak berlebihan Indonesia adalah negara kepulauan yang hampir-hampir tiap pulaunya memiliki budaya dan adat berbeda. Bangganya, memasuki era modern warisan budaya itu masih terjaga sampai sekarang. Desa-desa mana saja itu? Nah, sekarang mari kita ulas satu per satu.
1. Desa Wae Rebo
Desa budaya pertama yang dimiliki Indonesia dan telah mendunia adalah Desa Wae Rebo yang berada di kecamatan Satarmase, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Di desa ini setidaknya ada 7 rumah utama yang berbentuk kerucut dengan tinggi dan diameter yang sama. Rumah yang ada di desa ini bisa ditinggali oleh 6 hingga 8 keluarga.
Pemandangan yang ada di desa ini tak perlu diragukan lagi, hamparan gunung dan hijaunya alam bisa kamu nikmati setiap hari. Apalagi letak dan keberadaan rumah kerucut yang tersusun secara melingkar menjadikan Desa Wae Rebo ini semakin sempurna.
2. Desa Panglipuran
Bali memang tempat yang sangat terkenal di kancah internasional, banyak wisatawan dunia yang mengakui keindahan yang dimiliki oleh Pulau Bali ini. Selain pantai yang menjadi andalan, ternyata Bali juga memiliki sebuah desa budaya bernama Desa Penglipuran yang terletak di Bali. Konon desa ini disebut-sebut sebagai desa paling bersih se-Pulau Dewata.
Desa ini hanya seluas 112 hektar dengan 9 hektarnya dipakai untuk pemukiman. Udara dan keadaan desa ini masih asri serta sangat kental dengan budaya Bali. Rumah berarsitektur Bali tampak berjejer di kiri dan kanan jalan. Asyiknya lagi, desa ini bebas dari kendaraan bermotor. Kamu pasti puas memotret sambil mengenal lebih dekat budaya warga setempat tanpa harus takut kena polusi asap. Untuk menikmatinya kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp 7.500 per orang.
3. Desa Baduy
Beralih ke ujung barat Pulau Jawa tepatnya di Provinsi Banten, ada sebuah desa yang sangat kental akan budaya tradisionalnya. Desa tersebut bernama Desa baduy. Desa Baduy di huni oleh Suku Baduy. Desa Baduy terbagi menjadi dua yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Buat kamu yang ingin berkunjung ke desa ini bisa lewat Desa Ciboleger yang menjadi pintu masuk menuju pemukiman Suku Baduy.
Selama perjalanan kamu harus menyimpan banyak energi karena dari Desa Ciboleger ke Desa Baduy ditempuh dalam waktu 5 jam. Sesampainya di pemukiman Baduy, kamu bisa melihat rumah-rumah Baduy yang terbuat dari bambu dan tertata rapi. Sungai yang mengalir di pemukiman ini juga sungguh jernih karena Suku Baduy sangat menghargai alam. Dari beberapa cabang sungai, yang mereka gunakan sehari-hari hanya satu. Cabang sungai lain yang airnya jernih bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar serta wisatawan yang datang.
4. Desa Trunyan
Desa Trunyan merupakan desa yang berada di Kabupaten Bangli, Bali. Jika desa-desa di atas memiliki nilai keindahan yang tiada duanya, maka Desa Trunyam memiliki budaya dan adat istiadat tak biasa yang masih terjaga hingga kini.
Desa Trunyan menyajikan pemandangan hijau lengkap dengan banyaknya tengkorak manusia yang berserak dimana-mana. Seram pastinya, namun inilah yang membuat desa Bungli menjadi istimewa. Desa ini punya kuburan di sisi timur Danau Batur. Di sini, jenazah tidak dikuburkan. Jenazah dibiarkan saja di atas tanah hingga membusuk. Berbeda dengan warga Bali lainnya yang mayoritas melakukan upacara Ngaben saat ada orang yang meninggal.
5. Desa Kete Kesu
Hampir sama dengan Desa Trunyan yang ada di Bali, Desa Kete Kesu yang terletak di Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini mempunyai kearifan lokal yang tak biasa. Masyarakat di desa ini punya kepercayaan bahwa menguburkan jenazah manusia di tebing batu adalah hal baik. Maka jangan heran jika kamu menyaksikan tengkorak berserakan di berbagai sisi tebing di Kete Kesu.
Di Desa Kete Kesu, ada dua cara pemakaman. Jenazah ada yang ditaruh di gunung batu dan gua alam, atau makam rumah yang disebut Patane dalam Bahasa Toraja. Saat berlibur ke desa ini, kamu bisa melihat peti mati orang Toraja yang disebut Erong. Bentuknya ada yang disimbolkan dengan alat kelamin serta kepala hewan. Kebanyakan Erong ini usianya telah mencapai 500 tahun!
Nah, itu tadi 5 desa yang warisan budayanya harus dijaga. Keistimewaan desa-desa ini tentu tak akan bertahan sampai sekarang jika tidak dilestarikan. Sebagai generasi muda, kita wajib menjaga pusaka budaya asli daerah ini. Kalau bukan kita, siapa yang akan peduli?
Lima Desa Terindah di Indonesia ini Bisa Jadi Alternatif Wisata Saat Liburan
Reviewed by Prajnavati
on
6:39 AM
Rating:
No comments: